Google Bersama GoTo dan Traveloka kembali melangsungkan Bangkit. Program kesiapan karier diluncurkan tahun 2020 ini memberikan mahasiswa Indonesia paparan langsung dengan praktisi industri, serta mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan relevan untuk karier sukses di perusahaan teknologi terkemuka.
Program ini dapat dukungan universitas seluruh Indonesia, buktinya puluhan ribu peserta antusias mendaftar. Universitas Yarsi melalui program studi Teknik Informatika (TI) ikut pula mendaftar.
Tahun 2022 ini program studi (Prodi) TI Universitas Yarsi ikut kedua kalinya” ujar Wakil Dekan I Fakultas Teknologi Informasi, Herika Hayurani, S.Kom, M.Kom, kemarin.
Herika menerangkan, Tahun 2022 ini Prodi TI Universitas Yarsi mengirimkan beberapa mahasiswa ke Program Bangkit (Bangkit Academy 2022).
Sama seperti tahun sebelumnya, mahasiswa dapat memilih satu dari tiga learning path disediakan. Pertama machine learning, kedua mobile development dan ketiga Cloud computing.
Proses dilewati mahasiswa dalam kegiatan ini diawali mendaftar dengan memilih satu dari tiga learning path yang disediakan, menjalani technical test, personality test, mengunggah surat komitmen dan surat persetujuan dari kampus, dan mengikuti program Bangkit sesuai learning path dipilih.
Herika menambahkan, akhir program Bangkit Academy Tahun 2022, Bangkit memberikan pendanaan sebesar Rp 140 juta untuk 15 tim terbaik di Capstone Project.
Salah satu dari 15 terbaik inkubasi adalah tim dari Prodi TI Universitas Yarsi, berhasil sabet dana inkubasi sebesar Rp 140 juta, yaitu Tim Lukaku.
“Mahasiswa Prodi TI Universitas Yarsi tergabung dalam Tim LukaKu, Achmad Dino Saputra (TI 2019), Aldin Mubarok Guferol (TI 2019) dan Muhammad Rafi Triandy (TI 2019),” terang Herika yang juga pembimbing mahasiswa dalam Bangkit Academy tahun 2022.
LukaKu merupakan aplikasi mobile dapat mendeteksi berbagai jenis luka secara cepat, cara penanganan mandiri tepat dan merekomendasikan obat dapat dibeli kapanpun dan dimanapun. Pengembanganya menggunakan artificial intelligence untuk mendeteksi luka serta cloud computing untuk menyimpan data dan proses algoritma pendeteksi luka.
Menurut Herika Program Bangkit salah satu model pembelajaran Kampus Merdeka, dirancang melalui kolaborasi Google sebagai pelaku teknologi global, unicorn dan decacorn dalam negeri bersama perguruan tinggi.
Mahasiswa ikut Program Bangkit akan banyak dapat manfaat seperti, bisa mendalami dan menguasai salah satu alur belajar (Machine Learning, Mobile Development, atau Cloud Computing), mendapatkan pembekalan soft skills dan Bahasa Inggris, serta kewirausahaan.
Kemudian mendapatkan kesempatan sertifikasi berupa Tensorflow Certificate (bagi alur belajar Machine Learning), Android certification (bagi alur belajar Mobile Development) dan Google Cloud Certificate (bagi alur belajar Cloud Computing).
Herika menyatakan, Prodi TI Universitas Yarsi sangat senang mahasiswa ikut dalam program Bangkit dan menjadi bagian menyukseskan Kampus Merdeka.
Sebagai perguruan tinggi bisa menjembatani dan memfasilitasi para mahasiswa dalam melahirkan talenta digital masa depan tanah air, membuka akses belajar digital.
Prodi TI Universitas Yarsi percaya pemanfaatan teknologi dapat mengubah kehidupan jutaan orang menjadi lebih baik agar semakin banyak pembawa perubahan yang lahir dan menjadi penggagas serta menciptakan ide-ide kreatif untuk terus memajukan bangsa.
Prodi TI Universitas Yarsi merasa terhormat atas kepercayaan bisa ikut menjadi peserta. ”Terima kasih kepada Rektorat dan Yayasan telah mendukung kegiatan ini,” tutup Herika. (usman).