Universitas YARSI Merdekakan Masyarakat Rejang Lebong dari Kebutaan karena Katarak

Operasi Katarak merupakan salah satu kegiatan dari Bakti Sosial (Baksos) Universitas YARSI (UY) yang berlangsung tanggal 13-14 September 2019 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu.

Acara yang terselenggara berkat kerjasama antara YARSI Save Vision salah satu Pusat Lembaga Pengamdian Kepada Masyarakat UY dengan Badan Musyawarah Masyarakat Provinsi Bengkulu (BMMPB) Jakarta, dan Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, serta didukung oleh Perdami (Persatuan Dokter Mata Indonesia) Sumatera Selatan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Curup, dan disponsori oleh Bank Mandiri.

Rektor Universitas YARSI, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. dalam sambutannya saat acara pembukaan Baksos (Jumat, 13/09/2019) mengatakan bahwa seluruh rakyat Indonesia baru saja memperingati hari kemerdekaan RI ke-74 pada tanggal 17 Agustus 2019 lalu. Rektor UY berharap semua yang hadir pada saat itu masih berada dalam suasana yang sama dengan hari kemerdekaan.

“Mudah-mudahan berkat rahmat Allah SWT. kegiatan Baksos kita di Rejang Lebong ini dapat berjalan dengan baik, dan menjadi amal ibadah kita di sisi-Nya” harap Rektor UY yang diamninkan oleh hadirin.
“Maka dari itu, dengan semangat HUT Kemerdekaan RI, masyarakat Rejang Lebong yang memanfaatkan fasilitas ini akan terbebas atau merdeka dari kebutaan,” tandas Prof Fasli Jalal.

Katarak-2
Bupati Rejang Lebong, Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi S.H., M.Si. dan Rektor UY, Prof dr. Fasli Jalal, Ph.D. serta LAKSMA. Dr. M. Faisal, SE.,MM. (dua dari kanan).
4030
Bupati Rejang Lebong, Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi S.H., M.Si. yang didampingi oleh Direktur RSUD Curup, Drg. Asep Setia Budiman saat menyalami para pasien yang menunggu antrian masuk ruang operasi.

Bupati Rejang Lebong, Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi S.H., M.Si. sebagai tuan rumah membuka kegiatan Baksos secara resmi dan berkesempatan meninjau ruang operasi katarak bersama dengan Rektor UY dan beberapa pejabat, serta panitia lainnya. Saat itu Prof. Fasli Jalal sempat mengatakan pada Bapak Bupati bahwa operasi katarak ini hanya membutuhkan waktu antara 15-20 menit saja, karena kegiatan ini sudah didukung oleh peralatan canggih yang didatangkan dari Jakarta.

“Coba Pak Bupati bayangkan, hanya dengan waktu yang relatif singkat, operasi katarak ini bisa merubah hidup mereka ke depan, baik secara fisik, psikis, ekonomi, dan juga ketergantungan mereka pada orang lain (keluarga),” ungkap Prof. Fasli Jalal yang membuat Ahmad Hijazi berdecak kagum.

Rejang Lebong Buka Baksos -7
Dari kiri: Drg. Asep Setia Budiman (Direktur RSUD Curup), Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Dr. Suhirman Madjid, SE, M.Si, Bupati Rejang Lebong Dr. (H.C.) H. Ahmad Hijazi S.H. (dua dari kanan) sedang berpakaian OK usai meninjau ruang operasi katarak.

Universitas YARSI mengirimkan 3 (tiga) orang Dokter Spesialis Mata yang dipimpin oleh dr. Saskia Nassa Mokoginta, Sp.M. serta dua orang lainnya yaitu dr. Tri Agus Haryono, Sp.M., dan dr. Atiek Indriawati, Sp.M., yang mana ketiganya juga sebagai dosen di Fakultas Kedokteran (FK) UY.

Dari rencana semula, kuota untuk operasi katarak hanya 100 pasien yang mendapat pelayanan operasi katarak. Oleh karena banyaknya warga yang mendaftar, akhirnya dibatasi menjadi 135 orang. Setelah melalui screening dan pemeriksaan dengan teliti, akhirnya hanya 98 orang yang memenuhi syarat dan bisa menjalani operasi yang dilaksanakan sejak pukul 10.00 pagi hingga 23.00 WIB.

Katarak-5
Beberapa di antara keluarga pasien yang rela menunggu kerabatnya yang sedang dioperasi di depan pintu masuk ruang operasi katarak RSUD Curup.

Sementara itu, di tempat terpisah dr. Saskia mengatakan di meja operasi memang ada dua orang pasien yang tidak jadi menjalani operasi katarak. Karena menurutnya, kedua orang tersebut mengalami kebutaan bukan karena katarak, namun ada penyakit lain yang menjadi penyebabnya.

“Hanya katarak murni saja yang bisa kita layani saat ini, sedangkan mereka yang mengalaman kebutaan karena komplikasi atau menderita penyakit lain harus ditangani secara khusus dan fokus,” jelas dr. Saskia.
Keesokan harinya, Sabtu (14/09/2019) mulai pukul 08.00 WIB Tim Operasi Katarak UY melakukan Post Operasi (Post-op) Katarak yaitu pemeriksaan ulang, satu hari pasca operasi. Hal ini perlu dilakukan kata dr. Saskia, untuk mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan bagi pasien dan menjelaskan bagaimana cara perawatannya.(ART)

“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *