Ramadhan Tiba, Pasien TB Boleh Puasa

Kata  orang  TB atauTBC  itu penyakit paru paru, fleks, sesak nafas dan batuk berdarah. Kemudian stigma lainnya ,TB, penyakit kutukan,turunan dan mematikan, penyakit orang miskin,penyakit dan berbagai sebutan lainnya.

TB bukan penyakit kutukan atau turunan. Tuberkulosis merupakan penyakit menular langsung secara lewat udara (aerogen) atau airborne. ”TB penyakit infeksi disebabkan mycobacteriun tuberculosis.Kuman TB dapat menyerang paru dan dapat mengenai organ tubuh lain.” terang dosen Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi,dr.Andika Chandra Putra, Ph.D, Sp.P(K),saat bicara dalam webinar Universitas Yarsi  dalam rangka memperingati hari TB sedunia pagi tadi.

Selanjutnya Dokter Andika menambahkan, semua organ tubuh beresiko tertular TB  dan organ utama diserang  paru. Banyak juga karena daya tahan tubuh berbeda-beda, bagi manusia yang lemah organ lainnya bisa terserang.

Dokter spesialis paru ini mengatakan,perubahan paradigma dalam penegakan identifikasi suatu gejala(diagnosis)TBC dan TBC resisten obat(RO) harus dilakukan lebih dini, lebih akurat untuk semua jenis dan tipe penyakit TB  dan harus deteksi cepat untuk mengetahui resistensi obat TB.

Terkait gejala, berhubungan (sistemik) TB  pada anak ditandai adanya batuk kurang dari dua minggu  tidak mereda dan tak membaik walaupun sudah minum obat. Demam suhu tidak tinggi dan berulang, Berat badan turun dalam 2 bulan, lesu dan anak kurang aktif.

Sementara pada orang dewasa TB anamnesis(pemeriksaan) gejala utama batuk berdahak dua minggu atau lebih, dahak bercampur darah , sesak nafas, badan lemas , nafsu makan berkurang berkeringat tanpa aktivitas dan meriang selama hampir satu bulan.

Selanjutnya  lulusan Doktor Hiroshima University, Jepang ini  mengatakan, identifikasi suatu gejala (diagnosis)TB ,bisa dilakukan Tes Cepat Molekuler (TCM), baik itu TBC paru, TBC ekstra paru , riwayat pengobatan TBC baru , maupun memiliki riwayat pengobatan TBC sebelumnya pada semua golongan umur.  Termasuk pada orang dengan HIV/ AIDS (ODHA).

“Seluruh terduga TBC haruslah  dilakukan pemeriksaan TCM pada fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah mempunyai alat TCM ,” terang alumni Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI.

Resiko penularan TB ini tidak kalah dengan covid-19. “Penular TB terjadi karena lingkungan , ruangan sempit dan tertutup dan sirkulasi udara mengandung kuman TB,”  ujar dokter Andika.

Kini usia produktif merupakan kelompok usia banyak menderita TB, karena itu bagi mereka berusia produktif harus berhati-hati. “ ada covid dan tak ada covid ,protokol kesehatan sudah dilakukan seperti memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak ,atauran batuk atau bersin  harus dilanjutkan,” pesan dokter Andika

Masih menurut  Andika ,jangan takut TB bisa disembuhkan dengan pengobatan tepat dosis.Walaupun memerlukan waktu ,setelah pengobatan selama dua minggu ,jumlah bakterinya berkurang jauh , sehingga dokter mengizinkan bekerja . setelah itu begitu diharapkan dalam dua bulan pertama sipasien harus gunakan masker, terutama saat batuk dan mengeluarkan dahak, sehingga bisa mencegah penularan

Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba , apakah pasien TB boleh menjalankan ibadah Puasa ? Dokter Andika memberikan petunjuk, pasien pasien TB ini tidak ada masalah  menjalankan puasa, alias boleh berpuasa. Tentunya diharapkan kepada pasien TB saat puasa harus meningkatkan imunitas dengan mengonsumsi  makanan tinggi kalori dan tinggi protein,

Bagi pasien menggunakan pengobatan  kombinasi , saat puasa  satu kali minum obat saja bisa dilakukan saat berbuka puasa atau  diminum sebelum sahur

Makanan bagi pasien TB  yang tidak punya masalah pada diabetes atau penyakit cormobit lainnya, tak ada aturan khusus.: Saat puasa boleh makan seperti biasa dan dianjurkan tinggi kalori dan protein ,” tutup alumni FK Unand

Pada acara digelar Universitas Yarsi ada suasana luar biasa. Melalui Yarsi TB Care , Universitas Yarsi memberikan piagam penghargaan kepada Almarhum Arifin Panigoro atas dedikasi dan perjuangan dalam pengendalian tuberkulosis di Indonesia . Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr. Fasli Jalal Ph.D memberikan piagam diterima oleh Istri Arifin Panigoro

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *